Menu Obat Hilang ala Restoran Ayam Tulang Lunak
Inovasi berkelanjutan dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan adalah beberapa kunci untuk mempertahankan bisnis makanan. Termasuk restoran ayam ternama, Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk yang sudah melayani pelanggan setia sejak tahun 2000.
Manajer Pengembangan Usaha Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk Dimas Setyo Jatmiko mengatakan, tantangan yang dihadapi para pelaku bisnis kuliner begitu besar. Ini merujuk pada bisnis yang memiliki makanan yang disukai pasar, banyak pebisnis lain yang menggunakan metode amati, tiru, modifikasi (ATM).
Restoran Telah Lama Berdiri
“Sejak (tahun 2000) bertemu kompetitor dengan produk sejenis, kami bahkan tidak bersaing dengan kami. Kami memiliki tim riset dan pengembangan, begitu menu yang kami buat ditiru oleh restoran lain, kami melakukan sesuatu yang berbeda,” kata Dimas dalam ShopeePay Talk: Intergenerational Adaptation, Nyalakan Semangat Pembangunan Negeri, Kamis (12/8/2021).
Berlimpah dilanjutkan, siklus menu terjadi ketika pelanggan kehilangan menu lama. Ia juga memiliki strategi terkait pengembalian menu lama untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Resep Ayam Tulang Lunak
“Menu lama kami hapus, kami akan merilisnya enam atau sepuluh tahun kemudian,” tambahnya. Bisnis makanan menjadi salah satu yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19. Namun, kata Dimas, pihaknya tidak menyerah begitu saja dengan kondisi ini. “Jangan berkecil hati, restoran dan kuliner punya 1.001 cara berjualan. Kami jual secara online,” jelasnya.
Rasa Yang Unik
Menurutnya, penelitian dan pengembangan Hayam Wuruk Soft Bone Chicken akan menggantikan menu tersebut. Banyak contoh, misalnya ada menu di tahun 2004 yang kembali diperkenalkan di tahun 2010. Dimas menjelaskan, tim riset dan pengembangan Soft Bone Chicken Hayam Wuruk bertugas membolak-balik menu. “Oleh karena itu menciptakan keinginan untuk pelanggan lama kami,” kata Dimas.
Baca Juga : Asal Usul Makanan Mie Aceh
Salah satu menu pengobatan rindu, kata Dimas, adalah bumbu ayam tulang lunak yang dibuat dari minuman soda. Menu tersebut hadir di awal tahun 2010. "Tahun 2014 kita eliminasi selama empat tahun, kalaupun itu terjadi. Kemudian tahun 2022, kita rencanakan rilis lagi," ujarnya.